Selasa, 19 Mei 2009

Hargailah Pahlawan Kita!


Sebelum merangkaikan kalimat lanjutan tentang penghargaan terhadap pahlawan, saya ingin mengucapkan sebaris kalimat untuk negeri tercinta ini, yaitu “DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 62 TAHUN, SEMOGA JIWA-JIWA MERAH PUTIH SENANTIASA BERSEMI DAN BERSEMAYAM DALAM DIRI TIAP GENERASI PENGHUNI NEGERI INI”.Berbicara tentang pahlawan maka pikiran kita pun langsung tertuju kepada para pejuang yang telah gugur di medan perang untuk merebut sebuah kedaulatan bangsa dan negaranya. Definisi tersebut tidak salah, jika pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kontemporer. Sedangkan untuk jaman sekarang, definisi tersebut sudah tidak relevan lagi, mengapa??? Karena definisi pahlawan bukan hanya untuk mereka yang telah berjuang secara fisik dan gugur di medan laga, namun definisi pahlawan untuk era sekarang lebih kepada orang yang telah mengharumkan nama bangsa dan memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsanya. Beberapa contohnya adalah pahlawan lingkungan yang biasanya diberikan penghargaan berupa kalpataru, pahlawan pertanian, pahlawan olah raga, mantan pejuang kemerdekaan (veteran), pahlawan revolusi, pahlawan pendidikan dan pahlawan-pahlawan yang lain.Dalam hal ini, pahlawan yang akan saya bahas adalah pahlawan olah raga (yang biasa dikenal dengan sebutan atlet) dan veteran, kenapa????karena saya bangga memiliki pahlawan seperti mereka dan bisa menjadi bahan introspeksi bagi diri saya.

Selanjutnya, saya akan menceritakan sekilas tentang veteran (sesepuh pejuang kemerdekaan, red). Sekitar satu bulan yang lalu (juli, red), saya dan beberapa teman saya pergi ke blok M plaza, dikarenakan sorenya ada keperluan yang lain maka saya pun memohon diri untuk kembali ke kosan. Saya pun menuju terminal blok M seorang diri dengan sederetan alunan musik yang mengayun di telinga saya. Sambil menunggu bus yang menuju slipi, saya pun menikmati pemandangan di depan-belakang-kanan-kiri dengan iringan lagu. Tiba-tiba dari arah kanan saya tampak seorang bapak berseragam veteran lengkap (lengkap attributnya). Melihat bapak ini saya pun langsung memandang sekilas kemudian saya berpikir dalam benak saya tentang perjuangan dan kehidupan masa tua para veteran Indonesia berdasarkan cerita yang saya tonton di televisi maupun media yang lain. Sang bapak ini rupanya membeli sesuatu dari pedagang kaki lima yang kebetulan mangkal beberapa meter di sebelah kiri saya, beberapa menit kemudian sang veteran ini kembali ke arah kanan lagi, kebetulan melintas depan saya maka saya pun melebarkan senyum untuk sang veteran ini. Ya..senyuman ini merupakan salah satu bentuk apresiasi atas kebanggaan saya memiliki seorang pejuang veteran yang masih menghargai republik ini dan memaknai nilai-nilai perjuangan serta mampu membuka diri tentang pengetahuan akan sisi lain kehidupan seorang veteran (semoga apa yang telah para pejuang veteran berikan dapat memberikan pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya..Semoga semangat kalian menjadi trigger buat kami semua).Berdasarkan cerita diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini, ada saatnya manusia mengalami kejayaan dan tanpa pernah diduga akan ada masa keruntuhannya, ya..manusia harus siap dengan itu semua. Tidak perlu menjadi pribadi yang perfeksionis dan idealis, karena kehidupan itu dinamis, tapi jadilah pribadi yang tepat, tepat menurut agama, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Deer leaping Ani Pictures, Images and Photos